Jumat, 09 Juli 2010

ahah ahah (a la Jay Z di Umbrella)

   Mungkin ini postingan paling kacau yang pernah kubuat... karena semua yang muncul di kepalaku langsung kutulis... pukul enam petang kemarin, ayah-ibu dan adikku yang paling kecil, Alicia (nama sebenarnya Alisya, tapi aku tak sudi memanggilnya dengan namanya sendiri kecuali bila ayah-ibuku menggantinya menjadi Alicia. Selama ini kupanggil 'dek bayee...' padahal sudah satu tahun lebih umurnya. *lol) resmi memulai perjalanan ke Jakarta via travel. Dan... mau tak mau, lagi-lagi aku jadi yang paling diharapkan ibuku mengurus rumah dan adik-adikku selama kurang lebih 6 hari 5 malam ini, karena kak Anisa sebagai anak tertua sedang KKN sementara kembarannya juga sedang mengikuti PIMR, semacam kemah racana pramuka. Kuharap memang karena itu, dan bukan karena aku yang dianggap paling bisa ngemong. Berat, amanah seperti ini. Tak masalah kalau saudaraku cuma satu atau dua gelintir orang, tapi ini... banyak.
   Ketika sedang mencuci, aku teringat saat-saat kami masih menggunakan jasa tangan untuk membersihkan pakaian-pakaian kotor keluarga kami. Yang membuatku sedikit sentimentil (ceritanya meniru Dumbledore), aku senang jadi bagian dalam 'sejarah cuci baju keluarga Hendi' (judul yang sangat norak, lol) dengan menjadi orang terakhir yang ditugaskan ibu mencuci baju sekeluarga dengan tangan. Ga penting banget ya?? hahahahahah,biar deh...
   Oh ya, bicara tentang FB, aku sekarang jarang nangkring berlama-lama di sana karena ibu telah melarangku main Pet Wars... hiks, padahal sebenarnya hanya itu yang membuatku tidak bosan membuka FB berlama-lama... aku sadar alasanku dulu bahwa aku membuat akun sosialita ini untuk studi karakter terbukti non sense, karena aku lebih banyak bermain game daripada melihat wall (modus banget *lol). Lagi pula, aku tidak tahan bila ada dia dalam daftar orang yang online. Mulanya aku berpikir, "Hm, mari kita lihat, seberapa lama dia bisa bertahan apabila ada aku?'" akibat dulu (mudah-mudahan bukan karena aku terlalu berlebihan) beberapa kali dia langsung pergi begitu "tahu" aku hadir. Jika dulu aku tersinggung karena dia langsung 'minggat' begitu, kini aku malah merasa tertarik untuk menghitung rekor seberapa singkat dia bisa bertahan bila ada aku juga di situ. Hahahaha, konyol memang, tapi menggelikan sekali, jadi kulakukan. Toh tidak ada yang tahu, kan? Sayang, lama kelamaan malah aku yang tidak tahan sendiri. Aku justru mengeluh dalam hati, "kenapa sih dia masih juga bertahan? Padahal jelas-jelas ada aku...". Simpel saja, aku mengeluh begitu karena khawatir akan menderita sakit jantung akibat jantungku selalu mencelos tiap kali namanya muncul di daftar online. Payah.
   Wah, akhirnya jadi bicara tentang itu lagi ya? Ahaha (tertawa). Bukan mauku sih, tapi yang penting kan tidak terasa murahan seperti posting sebelumnya... OK, pengakuan. Di posting kali ini tujuan utamaku adalah beropini tentang betapa beratnya jadi ibu. Jangankan jadi ibu, mengantikan tugas seorang ibu seharian mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi saja sudah berat, apalagi bila sudah benar-benar menjadi seorang ibu. Tololnya kalimat-kalimat yang sudah mucul di kepalaku mengenai ini malah lenyap. Jadi terpaksa kutunda hingga nanti lampu-lampu dalam otakku menyala lagi. Aih, jangan beranggapan aku membahas ini karena aku ingin segera menjadi ibu (tertawa), tapi semata akibat aku dilimpahi kewajiban ini oleh ibu selama beliau sedang di Jakarta, seperti yang sudah kukatakan di awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar